Selasa, 17 Juli 2012

liburan di kampung english pare jelang puasa

Nah inilah sedikit info yang saya dapatkan dari Liburan Di Kampung Inggris Pare jelang Puasa kemarin itu :
  1. Di Tulungrejo ini katanya ada sekitar 70 lebih tempat kursus, belum lagi di Singgahan - Pelem , konon jumlahnya hampir 150 tempat kursus terutama bahasa inggris walaupun sebenarnya ada juga bahasa Arab, Mandarin ,dan Jepang.
  2. Banyak paket yang ditawarkan misalnya untuk kursus 2 mingguan, bulanan , 3 bulan atau 6 bulan, dan yang paling banyak adalah yang 2 mingguan atau bulanan terutama pada saat liburan sekolah / kuliah. Setiap kursusan punya program unggulan. Ada yang memiliki spesialisasi di bidang percakapan (conversation), tata bahasa (grammar). speaking, vocabulary, dsb.
  3. Peserta kursus tak melihat tigkatan sekolah tapi dilihat dari kemampuannya dalam bahasa tersebut apakah masih termasuk dasar. lanjutan atau edvans , sehingga dalam setiap program misalnya speaking itu akan terdiri dari berbagai usia seperti anak saya si Denok yang masih SLTA mengambil paket Speaking dan Vocabulary selama 2 minggu pada Ramadhan ini, itu terdiri dari anak SLTP, SLTA, Mahasiswa  dan beberapa yang sudah S1.
  4. Ruangan kelas seperti Webster atau Kresna tempatnya di samping rumah berupa saung terbuka tempat lesehan, dan dihalaman rumah yaitu dibawah pohon jambu air beralaskan tanah cuman pasang kursi aja dan papan tulis/white boardnya digantung di pohon tersebut.. sangat alami, namun ada juga yg sudah punya ruangan kelas seperti Daffodils dll.Warung nasi 
malam hari
  5. Biaya kursus relatif murah termasuk biaya hidup, misalnya untuk paket 2 mingguan ada yang Rp, 50.000. – Rp.80.000  sudah bisa masuk setiap hari mulai dari Senin hingga Jumat. atau tergantung durasi pertemuan kelas yang diambilnya,  sedangkan makan dengan Rp. 5000,,- sudah bisa makan dengan Goreng Ayam,. Cukup murah bukan ?.
  6. Selain tempat kursus, ada juga program Asrama atau English Camp.. biayanya antara Rp.200.000 – Rp. 300.000 perbulan . Disini para siswa tinggal diasrama, ada tutor/pembingbingnya dan wajib  untuk bicara bahasa Inggris selama 24 jam. Anak saya juga ikut program ini ..selain tinggal Asrama Putri Zeal2diasrama putri lebih terjamin .. juga programnya bagus sekali.. misalnya anak itu ditest dulu untuk melihat kemampuannya.. nanti baru penempatan kamar, biasaya sekamar antara 3 – 4 orang dan ini akan dicampur antara yg belum mahir dg yang sedang dan yg sudah mahir soalnya kalau sekamar dg orang yang belum mahir semua… ya gak kan pada ngomong Inggris kan ??. Jadi saling mengisi dan membutuhkan bagi yg sudah mahir .. ini untuk memperlancar speaking.. dan bagi yg belum mahir ya untuk belajar speaking juga. Bukan hanya itu penempatanpun ternyata tidak boleh sekamar dg teman satu daerah, katanya nanti akan ngomong bahasa daerah aja. hehe.. sistem yang bagus ya..
  7. Konon kalau sedang musim liburan sekolah/kuliah, peserta kursus ini bisa puluhan ribu orang dan rumah2 disekitar itu tak mampu menampung untuk tempat tinggal para peserta kursus. Ketika kemarin saya keliling kebeberapa tempat kursus seperti Kresna, Daffodils, Acces, Webster,  Smart,  Global, dll,  Setiap lembaga ini memiliki siswa antara 200-300 orang setiap angkatan seperti anak saya ikut di Webster katanya bulan Ramadhan ini hanya menerima 11 kelas  dan tiap kelasnya 25 orang , itu berarti 275 orang untuk program 2 mingguan ini.
  8. Yang tertua dan pioner pendiri kursus pertama ini  yaitu Mr. Kalend DBEC - Pare dengan Nama kursusnya BEC (Basic English Course) dg SK Depdikbud tahun 1992. Disini programnya minimal 6 bulan dan pesertanya membludak bahkan banyak yang gak kebagian karena kelas selalu penuh. Dari sinilah kemudian para muridnya menyebar dan mendirikan kursus2 serupa dengan program masing2 dan dikenalah daerah itu menjadi Kampung Inggris Pare.
  9.  Fasilitas di sini termasuk lengkap karena dilalui kendaraan arah ke Malang, ada rumah sakit, Apotek, Mini market, Wartel, Warnet dll. serta banyak sekali sewaan speda onthel dengan tarif 40.000 – 50.000 ribu sebulan.
  10. Info lainnya lagi bahwa setiap bulan ada 2 kali masa dimulainya  kursus yaitu setiap tanggal 10 dan tanggal 25 jadi kalau mau kursus disana minimal h-2 dari tanggal tersebut sudah mendaftar seperti anak saya pada tanggal 10 Agustus 2010 ini ( h-1 Puasa) sudah mulai masuk kelas.
   Halah .. cape juga nulisnya  nih.. hehe.. Sekian aja deh info liburan jelang puasa yakni Liburan Di Kampung Inggris Pare yang berawal dari rasa penasaran dan ingin tahu seperti apa suasana dikampung Inggris tersebut..
Semoga ada manfaatnya.. Amin.

Senin, 16 Juli 2012

sejarah kota purwodadi-grobogan

 
 
SEKILAS KABUPATEN GROBOGAN
 
           





SEORANG GADIS BERGAYA DI TUGU AIR SIMPANG LIMA PURWODADI
TUGU AIR SIMPANGLIMA
           







GROBOGAN ADALAH SALAH SATU KABUPATEN DI JAWA TENGAH INDONESIA, DENGAN WILAYAHNYA TERLETAK DIANTARA PEGUNUNGAN KENDENG UTARA DAN PEGUNUNGAN KENDENG SELATAN
YANG KEDUANYA MEMBUJUR DARI BARAT KE TIMUR. TERLETAK DIANTARA (110° 75' - 111° 25' BT DAN 7° - 7° 30' LS)110 DERAJAT 75 MENIT SAMPAI 111 DERAJAT 25 MENIT BUJUR TIMUR. 7,7 DERAJAT 30 MENIT LINTANG SELATAN
BATAS WILAYAHNYA MELIPUTI :
SEBELAH UTARA --> KABUPATEN DATI II DEMAK, KUDUS, PATI DAN BLORA.
SEBELAH TIMUR --> KABUPATEN DATI II BLORA.
SEBELAH SELATAN --> KABUPATEN DATI II SEMARANG, BOYOLALI, SRAGEN DAN KABUPATEN NGAWI (JAWA TIMUR).
SEBELAH BARAT --> KABUPATEN DATI II SEMARANG DAN DEMAK
SECARA GEOGRAFIS LUAS WILAYAH KABUPATEN DATI II GROBOGAN ADALAH 1.975,86 Km². 
DAN MERUPAKAN WILAYAH TERLUAS NOMOR DUA SETELAH KABUPATEN CILACAP DI JAWA TENGAH


KABUPATEN GROBOGAN YANG IBU KOTANYA DI PURWODADI, MENURUT PERDA KAB. GROBOGAN NO 11 TAHUN 1991 TENTANG PENETAPAN HARI JADI KABUPATEN GROBOGAN HARI JADINYA SENIN KLIWON , 21 JUMADILAKIR 1650 SAKA ATAU 4 MARET1726
MENURUT SUMBER LAINNYA :
Grobogan
Hari Jadi : 4 Maret 1726
Tgl.Qomaria : 1 Rajab 1138 H
Hari : senin 4
Pasaran : Pahing 9
Umur Pada Tgl 08 November 2001 : 275 tahun, 8 bulan, 5 hari
Bintang : Pisces
Wuku : Wukir
Shio : Kuda
Elemen : Api (+)
CHANDRA SENGKALA HARI JADI GROBOGAN ADALAH "KOMBULING CIPTO HANGROSO JATI".
SURYA SANGKALA HARI JADI GROBOGAN ADALAH "KRIDHANING HANGGA HAMBANGUN PRAJA"
CERITANYA PADA SAAT ITU SUSUHUNAN AMANGKURAT IV MENGANGKAT SEORANG ABDI YANG TELAH BERJASA KEPADA SUNAN,
BERNAMA NG. WONGSODIPO MENJADI BUPATI MONCONAGARI (TAKLUKAN RAJA) GROBOGAN DENGAN NAMA RT MARTOPURO PADA 21 JUMADILAKIR 1650 SAKA ATAU 4 MARET1726. DALAM PENGANGKATAN INI DITETAPKAN PULA WILAYAH YANG MENJADI KEKUASAANNYA YAITU : . SELA, TERAS KARAS, WIROSARI, SANTENAN, GROBOGAN, DAN BEBERAPA DAERAH DI SUKOWATI BAGIAN UTARA BENGAWAN SALA (SERAT BABAD KARTASURA / BABAD PACINA : 172 - 174).
OLEH KARENA KOTA KARTASURA PADA WAKTU ITU SEDANG DALAM KEADAAN KACAU, MAKA RT MARTOPURO MASIH TETAP DI KARTASURA. SEDANG PENGAWASAN TERHADAP DAERAH GROBOGAN DISERAHKAN KEPADA KEMENAKAN SEKALIGUS MENANTUNYA BERNAMA RT SURYONAGORO (SUWANDI). TUGASNYA MENCIPTAKAN STRUKTUR PEMERINTAHAN KABUPATEN PANGREH PRAJA. SEPERTI ADANYA BUPATI PATIH, KALIWON, PAMEWU, MANTRI, DAN SETERUSNYA SAMPAI JABATAN BEKEL DI DESA - DESA
DENGAN IBU KOTANYA DI GROBOGAN.TETAPI PADA TAHUN 1864 IBUKOTA KABUPATEN GROBOGAN PINDAH KE PURWODADI
DIPIMPIN OLEH RT. ADIPATI MARTONAGORO 1864 - 1875 DAN SAMPAI SEKARANG IBU KOTA KABUPATEN GROBOGAN MASIH DI KOTA PURWODADI.


  ASAL MULA DAERAH ITU DISEBUT GROBOGAN MENURUT CERITA TUTUR YANG BEREDAR DI DAERAH GROBOGAN SUATU KETIKA, PASUKAN DEMAK DI BAWAH PIMPINAN SUNAN NGUNDUNG & SUNAN KUDUS MENYERBU KE PUSAT KERAJAAN MOJOPAHIT. DALAM PERTEMPURAN TERSEBUT PASUKAN DEMAK MEMPEROLEH KEMENANGAN GEMILANG. RUNTUHLAH KERAJAAN MOJOPAHIT. KETIKA SUNAN NGUNDUNG MEMASUKI ISTANA, DIA MENEMUKAN BANYAK PUSAKA MOJOPAHIT YANG DITINGGALKAN. BENDA - BENDA ITU DIKUMPULKAN DAN DIMASUKKAN KE DALAM SEBUAH GROBOG, KEMUDIAN DIBAWA SEBAGAI BARANG BOYONGAN KE DEMAK.
DI DALAM PERJALANAN KEMBALI KE DEMAK GROBOG TERSEBUT TERTINGGAL DI SUATU TEMPAT KARENA SESUATU SEBAB. TEMPAT ITU KEMUDIAN DISEBUT GROBOGAN. DENGAN DEMIKIAN MENURUT CERITA DI ATAS " GROBOG" BERARTI TEMPAT MENYIMPAN SENJATA/ BARANG PUSAKA
PERISTIWA TERSEBUT SANGAT MENGESANKAN HATI SUNAN NGUNDUNG. SEBAGAI KENANGAN, MAKA TEMPAT TERSEBUT DI BERI NAMA GROBOGAN, YAITU TEMPAT GROBOG


PURWODADI SEBAGAI KOTA KABUPATEN GROBOGAN MEMPUNYAI ARTI  YAITU "PURWA" BERARTI "PERMULAAN" (JAWA : KAWITAN). "DADI" ARTINYA "JADI" (JAWA : DUMADI). JADI "YANG MULA - MULA JADI, PURWANING DUMADI : SANGKAN PARANING DUMADI. HAL INI DIKAITKAN DENGAN CERITA AJI SAKA DENGAN CARAKAN JAWA-NYA YANG MENGANDUNG AJARAN FILSAFAT HIDUP DAN KEHIDUPAN MANUSIA "MANUNGGALING KAWULA GUSTI", DARI SEJAK ASAL MULA MANUSIA DI DUNIA INI 


JUMLAH PENDUDUK DI KABUPATEN GROBOGAN PADA TAHUN 2001 ADALAH SEBESAR 1.324.417 JIWA, YANG TERDIRI DARI
655.376 JIWA PENDUDUK LAKI - LAKI
669.041 JIWA PENDUDUK PEREMPUAN
DENGAN DEMIKIAN , JUMLAH PENDUDUK PEREMPUAN LEBIH BESAR DARIPADA PENDUDUK LAKI - LAKI.
LAJU PERTUMBUHAM PENDUDUK DI KABUPATEN GROBOGAN 1,3 MESKIPUN MEMILIKI KECENDERUNGAN MENURUN, NAMUN MASIH BELUM MENCAPAI TARGET LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK IDEAL YAITU LAJU PERTUMBUHAN NOL ( ZERO POPULATION GROWTH). 


PEKERJAAN PENDUDUK DI KABUPATEN GROBOGAN DIPERINCI PER KECAMATAN BERDASARKAN PENDUDUK 10 TAHUN KEATAS, YANG BEKERJA SELAMA SEMINGGU MENURUT LAPANGAN PEKERJAAN PADA TAHUN 1998
PENDUDUK YANG BEKERJA PADA SEKTOR 
PERTANIAN ADALAH YANG TERBESAR MENCAPAI 73.72 %
PENGUSAHA 2,20 %
BURUH INDUSTRI / KONSTRUKSI 7,06%
PEDAGANG 5,06%
PEGAWAI NEGERI SIPIL / TNI / POLRI 3,1 %
PENSIUNAN 0,98 %
LAINNYA 7,87 %
DARI JUMLAH PENDUDUK YANG BEKERJA SEBESAR 722.708. SEDANGKAN PENDUDUK YANG BEKERJA DIBANDING DENGAN JUMLAH PENDUDUK USIA PRODUKTIF ADA 77,69%


TINGKAT PENDIDIKAN YANG DITAMATKAN OLEH PENDUDUK BERUMUR 5 TAHUN KEATAS DI KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 1998 ADALAH :
TIDAK SEKOLAH SEBANYAK 89.819 ORANG (7,85 %)
BELUM TAMAT SD 200.929 ORANG (17,57%)
TIDAK TAMAT SD 98.761 ORANG (8,64 %)
TAMAT SD 590.413 ORANG (51,63 %)
TAMAT SLTP 97.648 ORANG (8,54 %)
TAMAT SMU / SMK 59.361 ORANG (5,19 %)
TAMAT AKADEMI / PERGURUAN TINGGI 6.712 ORANG (0,59 %)


SECARA ADMINISTRATIF KABUPATEN GROBOGAN TERDIRI DARI
19 KECAMATAN
264DAERAH PEDESAAN
16 DAERAH PERKOTAAN
273 DESA
7 KELURAHAN
1409 DUSUN
8350 RT
1.683 RW


DARI SEGI POTENSI PERTANIAN, KABUPATEN  GROBOGAN TERMASUK SALAH SATU PENYANGGA BERAS NASIONAL DIMANA HAL ITU DITUNJANG DENGAN PENGAIRAN YANG BAIK YAITU DARI BENDUNGAN KLAMBU, BENDUNGAN SEDADI,BENDUNGAN KEDUNG OMBO DAN LAIN - LAIN. 
DARI SEGI INDUSTRI TEMPAT INI ADALAH SANGAT STRATEGIS DITINJAU DARI LETAKNYA DIMANA SEPERTI YANG TELAH DITERANGKAN DI LETAK GEOGRAFI DI ATAS YAITU BERDEKATAN DENGAN SEMARANG, BOYOLALI, SOLO, SRAGEN, BLORA, PATI, KUDUS, DAN DEMAK HAL ITU SANGAT POTENSIAL SEKALI APA LAGI DITUNJANG OLEH TENAGA KERJA YANG BANYAK DAN BERDEDIKASI SERTA LOYALITAS TINGGI.
BANYAK POTENSI KEPARIWISATAAN YANG DIMILIKI BAIK WISATA ALAM MAUPUN SENI BUDAYA YANG BISA ANDA NIKMATI DARI DAERAH INI, JADI LANGSUNG SAJA ANDA KUNJUNGI MAKA ANDA AKAN TERKESAN DENGAN SEGALA HAL YANG ADA DI KABUPATEN GROBOGAN INI TERMASUK MASAKAN KHAS PURWODADI YAITU SWEIKE DAN GARANG ASEMNYA SERTA OLEH - OLEH BERUPA GARAM DARI BLEDUK DAN KECAP ASLI PURWODADI YANG RASANYA SANGAT UNIK DAN ENAK UNTUK DINIKMATI. 

TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG DISINI
GROBOGAN BERSEMI

Senin, 09 Juli 2012

ngabuburit menjelang buka puasa

Ngabuburit menjelang Buka Puasa

         Menunggu merupakan pekerjaan  membosankan, jika beraktifitas dalam menunggu seperti yang dilakukan sekelompok pemuda naik sepeda keliling Ponorogo merupakan hal yang positif dan harus di tiru.
         Tepat jam lima sore sekelompok pemuda memancal sepeda berombongan melewati jalan Sultan Agung Ponorogo. Dari informasi yang di dapat mereka mengatakan: membuat keringat lebih baik dari pada menunggu tanpa hal atau sesuatu yang positif. Jika menunggu lebih identik malas, melakukan aktifitas lebih terkesan kreatif. 
                   Bahasa agama ibadah sangat luas, dikatakan ibadah sesuatu yang baik dan harus dilakukan ada tuntunanya dalam alQur'an dan Al Haditz.  Kedua harus diniati krono allah ta'ala atau semata mata karena allah swt. Jika kita melakukan ngabuburit tanpa melanggar aturan Allah dan manfaatnya lebih banyak tentunya dapat dikatakan ibadah . Ibadah tidak haurs sakral atau penuh dengan suatu tatanan rumit tapi perlu tatanan yang mendasar dan fokus pada satu tujuan.
                  Perkemabangan abad semakin jauh meninggalkan ritual dan budaya akibat dari tuntutan jaman. Sistem yang semakin keras membuat karakter seseorang yang baik semakin terkikis. Jika seseorang tak mempunyai filter yang kuat maka semua akan menjadi fatal. orang yang baik akan terjerumus dan orang yang buruk akan larut dalam lembah hitamnya. Agama tak bisa menjadi jaminan karena sekedar dibaca dilihat didengarkan tidak diamalkan secara totalitas

Minggu, 08 Juli 2012

wisata kota semarang


10 Tempat Wisata Paling Keren di Semarang
Semarang selain terkenal sebagai kota perdagangan, akhir-akhir ini juga terkenal menjadi kota wisata dengan icon-icon hiburan  yang sangat diandalkan. Pemerintah Kota Semarang dengan program andalannya Visit Semarang 2010 (tapi sekarangkan udah 2011 ya??) sedang berusaha menarik para wisatawan baik domestic maupun manca negara untuk berkunjung atau sekedar transit di wilayah Semarang.  Sebagai salah satu anak pribumi asli Semarang, saya juga ingin sedikit promosi daerah – daerah wisata di Semarang . Sebenarnya wisata di Semarang bisa dikategorikan menjadi beberapa macam jenis yaitu Wisata Religi, Wisata Sejarah, Wisata Belanja, dan Wisata Kuliner.  OK, yuk langsung aja ke TKP, 10 Tempat Wisata Paling Keren di Semarang, untuk tahu lebih lanjut ikuti terus ya tulisan dibawah ini…

1.       Kompleks Tugu Muda, Lawang Sewu, dan Museum Mandala Bakti
Di peringkat pertama ada Tugu Muda dan Lawang Sewu yang menjadi symbol Kota Semarang. Tugu Muda adalah tugu berbentuk lilin dimana pada dindingnya terdapat relief cerita perjuangan Peringatan Pertempuran Lima Hari di Semarang. Sedangkan Lawang Sewu merupakan bangunan unik kantor perkeretaapian pada zaman Belanda dengan banyak jendela dan pintu (Katanya jumlahnya 1000 jadi diberi nama Lawang Sewu = Pintu Seribu). Dimana dalam ruangan-ruangan Lawang Sewu masih berhawa angker dan mistis. Sedangkan Museum Mandala Bakti adalah museum yang menyimpan banyak barang – barang bersejarah saat perjuangan revolusi seperti alat –alat tempur, dll. Kawasan tersebut terdapat dalam satu kompleks di sekitar Tugu Muda, yang lebih enak jika didatengi malem hari karena ada paket wisata malamnya di Lawang Sewu.
2.       Pusat Belanja Simpang Lima dan Pusat Oleh – oleh Khas Semarang Jalan Pandanaran
Selanjutnya adalah daerah wisata belanja dan kuliner. Di kawasan Simpang Lima merupakan pusat belanja modern dimana terdapat tiga mall besar dan banyak pertokoan. Jika hari libur Lapangan Simpang Lima, menjadi pusat jualan merakyat yang barangnya beraneka ragam dan cukup murah tentunya. Jangan lupa beli nasi ayam atau tahu gimbal ya disana.  Bergeser sedikit ke arah Jalan Pandanaran,  disana banyak tempat oleh – oleh khas Semarang seperti lumpia, wingko babat, bandeng presto, dan lain-lain. Jangan ngaku pernah ke Semarang kalau belum mampir di tempat ini. Hehe..
3.       Kawasan Kota Lama Semarang
Daerah wisata nomor tiga adalah kawasan Kota Lama Semarang yang terkenal sebagai Venessia Van Java (apa terkenal karena banjir dan robnya ya??), arsitektur – arsitektur bergaya Belanda sangat mengesankan, kita seperti naik mesin waktu pindah ke zaman dulu.  Bangunan yang terkenal adalah Gereja Blenduk Semarang, Gedung Marabunta, Stasiun Tawang, dll. Kita bisa bersepeda ria atau jalan kaki menyusuri lorong – lorong gedung tua. Tapi hati – hati pas musim hujan atau rob, sering banjir soalnya. Ini juga harus jadi perhatian Pemkot Semarang khususnya.
4.       Pantai Marina dan Pantai Maron
Wisata selanjutnya adalah daerah pesisir  pantai, walaupun tak seindah pantai di Pulau Dewata namun daerah ini cukup ramai di kunjungi warga Semarang untuk rekreasi ataupun sekedar jalan – jalan keluarga. Fasilitas yang ada cukup minimalis, namun untuk jalan – jalan santai atau  buat hangout ama pacar atau gebetan sudah cukup lumayanlah. Jika di sore hari intensitas bertemu pasangan muda – mudi akan lebih banyak, mungkin tempat strategis buat mojok kali ya?? Hehe..
5.       Masjid Agung Jawa Tengah
Tempat selanjutnya termasuk dalam jenis wisata religi yaitu tempat ibadah Umat Islam.  Nama tenarnya adalah MAJT, masjid kebanggaan warga Jateng lho. Masjid besar yang sangat modern ini dilengkapi dengan payung elektrik seperti Masjid Nabawi di Madinah dan dilengkapi dengan Menara Asmaul Husna yang tingginya 99 meter. Dari menara kita bisa melihat daerah kota Semarang dengan sangat jelas. Angin di puncak menara juga sepoi – sepoi ( alias kenceng banget) jadi ati – ati buat akhwat yang memakai rok.
6.       Pagoda dan Vihara Watu Gong
Tempat ini juga termasuk kebanggaan warga Semarang, Pagoda satu – satunya di Indonesia ini dibangun oleh tenaga ahli dari luar lho, karena itulah bangunan ini terlihat ciamik.  Pagoda tersebut masuk ke dalam kompleks peribadatan umat Budha di Vihara Watu Gong. Vihara yang besar ini dilengkapi dengan  fasiltas yang komplit untuk beribadah. Tapi jangan salah, tempat ini tidak hanya digunakan untuk ibadah saja namun dibuka untuk masyarakat umum. Inilah bentuk toleransi antar umat beragama yang ditunjukkan oleh warga Semarang.
7.       Klenteng Sampoo Kong
Bangunan yang sudah sejak dulu ada di Semarang ini setelah dipugar kini tampak lebih keren.  Ketika kita masuk ke dalam kompleks Klenteng seperti berada di negerinya Jet Lee di China. Bangunannya yang megah serta dipenuhi ornament – ornament ini mengingatkan kita pada jaman – jaman  kekaisaran di China.  Yang paling terkenal dari tempat ini adalah terowongan atau lorong dibawah klenteng dimana dinding – dindingnya terdapat relief cerita perjalanan Laksamana Ceng Ho sampai di Tanah Jawa.
8.       Museum Ronggowarsito
Tempat yang satu ini terletak di Bundaran Kalibanteng dekat dengan bandara Ahmad Yani Semarang. Museum ini adalah museum yang bertema tentang kehidupan sosial , perjuangan kemerdekaan, dan juga IPTEK di wilayah Jawa Tengah. Didalam museum terdapat benda – benda bersejarah, antik, unik, dan juga mistis. Tempat ini cocok untuk kunjungan pendidikan atau refreshing bersama keluarga. Waktu di dalam gedung jangan lupa liat boneka  Nini Thowok atau Boneka Jelangkungnya ya, dijamin bulu kuduk mrinding, serem mode ON. Hehe..
9.       Museum Rekor Jamu Jago dan Taman Tabanas
Ini dia tempat yang paling unik yang bisa kamu kunjungi, gimana gak unik di dalam Museum Rekor ini terdapat berbagai macam benda – benda dan rekaman – rekaman rekor di Indonesia dari yang paling unik, baik yang udah lama ataupun rekpor yang masih baru terpecahkan. Kita juga boleh masuk melihat produksi jamu di dalam pabrik juga. Museum Rekor ini terletak di Semarang Selatan bagian dataran tinggi Semarang, tak jauh dari sana jika kita mengarah ke Utara maka kita akan berada dekat di Taman Tabanas. Mengapa  disebut Taman Tabanas, tentu saja karena di taman itu ada tugu yang terdapat symbol Tabanas di puncaknya. Taman ini terletak di lereng perbukitan Gombel Semarang. Dari sini kita bisa liat seluruh kawasan Semarang secara utuh, dari laut, pantai, dataran rendah, perbukitan, hingga wilayah luar Semarang. Apalagi kalau kita datang malam – malam kita bisa melihat gemerlap lampu yang ada di Kota Semarang.
10.   Kebun Binatang Mangkang Semarang
Bonbin Mangkang ini adalah tempat relokasi dari Bonbin lama Semarang di daerah Tinjomoyo yang kini menjadi arena perang – perangan Paint Ball. Walaupun koleksi binatang yang ada tidak cukup banyak, namun tempat ini sering dikunjungi oleh anak – anak yang secara membabi buta mengajak orang tuanya untuk melihat satwa – satwa yang dipenjara disana. Mungkin ini pengaruh pengajaran di TK kali ya, kalau pengen liat binatang – binatang lucu ya harus di Bonbin gak di alam bebas, wah kasihan itu hewan. Namun kegiatan yang paling digemari adalah naik gajah, jarang lho kita bisa naik gajah di sembarang tempat di Kota Semarang. Hehe
Itulah 10 tempat wisata yang ada di Semarang yang paling keren menurut yang nulis blog ini. Sebetulnya masih banyak yang dapat kita kunjungi selain tempat – tempat di atas seperti di Taman Lele, Taman Budaya Raden Saleh, Wonderia, Goa Kreo, Pasar Semawis, dll. OK, cukup sekian tulisan saya kali ini, selamat berwisata di Kota Semarang jangan lupa tengok kanan kiri kalau mau nyebrang jalan, jangan buang sampah sembarangan, dan jadilah orang yang berguna bagi nusa dan bangsa ( lho koq gak nyambung???).

SEPUTAR TARIAN INDONESIA

Tarian Indonesia


Tari Bali dipersembahkan di pura.
Tarian Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman suku bangsa dan budaya Indonesia. Terdapat lebih dari 700 suku bangsa di Indonesia: dapat terlihat dari akar budaya bangsa Austronesia dan Melanesia, dipengaruhi oleh berbagai budaya dari negeri tetangga di Asia bahkan pengaruh barat yang diserap melalui kolonialisasi. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki berbagai tarian khasnya sendiri; Di Indonesia terdapat lebih dari 3000 tarian asli Indonesia. Tradisi kuno tarian dan drama dilestarikan di berbagai sanggar dan sekolah seni tari yang dilindungi oleh pihak keraton atau akademi seni yang dijalankan pemerintah.[1]
Untuk keperluan penggolongan, seni tari di Indonesia dapat digolongkan ke dalam berbagai kategori. Dalam kategori sejarah, seni tari Indonesia dapat dibagi ke dalam tiga era: era kesukuan prasejarah, era Hindu-Buddha, dan era Islam. Berdasarkan pelindung dan pendukungnya, dapat terbagi dalam dua kelompok, tari keraton (tari istana) yang didukung kaum bangsawan, dan tari rakyat yang tumbuh dari rakyat kebanyakan. Berdasarkan tradisinya, tarian Indonesia dibagi dalam dua kelompok; tari tradisional dan tari kontemporer.

Daftar isi

Era sejarah

Tari bercorak prasejarah atau tari suku pedalaman

Tari perang Papua dari Kabupaten Kepulauan Yapen.
Tari Kabasaran, Minahasa Sulawesi Utara.
Sebelum bersentuhan dengan pengaruh asing, suku bangsa di kepulauan Indonesia sudah mengembangkan seni tarinya tersendiri, hal ini tampak pada berbagai suku bangsa yang bertahan dari pengaruh luar dan memilih hidup sederhana di pedalaman, misalnya di Sumatra (Suku Batak, Nias, Mentawai), di Kalimantan (Dayak, Punan, Iban), di Jawa (Badui), Sulawesi (Toraja, Minahasa), Kepulauan Maluku dan Papua (Dani, Asmat, Amungme).
Banyak ahli antropologi percaya bahwa tarian di Indonesia berawal dari gerakan ritual dan upacara keagamaan.[2] Tarian semacam ini biasanya berawal dari ritual, seperti tari perang, tarian dukun untuk menyembuhkan atau mengusir penyakit, tarian untuk memanggil hujan, dan berbagai jenis tarian yang berkaitan dengan pertanian seperti tari Hudoq suku Dayak. Tarian lain diilhami oleh alam, misalnya Tari Merak dari Jawa Barat. Tarian jenis purba ini biasanya menampilkan gerakan berulang-ulang seperti tari Tor-Tor suku Batak dari Sumatera Utara. Tarian ini juga bermaksud untuk membangkitkan roh atau jiwa yang tersembunyi dalam diri manusia, juga dimaksudkan untuk menenangkan dan menyenangkan roh-roh tersebut. Beberapa tarian melibatkan kondisi mental seperti kesurupan yang dianggap sebagai penyaluran roh ke dalam tubuh penari yang menari dan bergerak di luar kesadarannya. Tari Sanghyang Dedari adalah suci tarian istimewa di Bali, dimana gadis yang belum beranjak dewasa menari dalam kondisi mental tidak sadar yang dipercaya dirasuki roh suci. Tarian ini bermaksud mengusir roh-roh jahat dari sekitar desa. Tari Kuda Lumping dan tari keris juga melibatkan kondisi kesurupan.

Tari bercorak Hindu-Buddha

Lakshmana, Rama dan Shinta dalam sendratari Ramayana di Prambanan, Jawa.
Dengan diterimanya agama dharma di Indonesia, Hinduisme dan Buddhisme dirayakan dalam berbagai ritual suci dan seni. Kisah epik Hindu seperti celebrated Ramayana, Mahabharata dan juga Panji menjadi ilham untuk ditampilkan dalam tari-drama yang disebut "Sendratari" menyerupai "ballet" dalam tradisi barat. Suatu metode tari yang rumit dan sangat bergaya diciptakan dan tetap lestari hingga kini, terutama di pulau Jawa dan Bali. Sendratari Jawa Ramayana dipentaskan secara rutin di Candi Prambanan, Yogyakarta; sementara snedratari yang bertema sama dalam versi Bali dipentaskan di berbagai Pura di seluruh pulau Bali. Tarian Jawa Wayang orang mengambil cuplikan dari episode Ramayana atau Mahabharata. Akan tetapi tarian ini sangat berbeda dengan versi India. Meskipun sikap tubuh dan tangan tetap dianggap penting, tarian Indonesia tidak menaruh perhatian penting terhadap mudra sebagaimana tarian India: bahkan lebih menampilkan bentuk lokal. Tari keraton Jawa menekankan kepada keanggunan dan gerakannya yang lambat dan lemah gemulai, sementara tarian Bali lebih dinamis dan ekspresif. Tari ritual suci Jawa Bedhaya dipercaya berasal dari masa Majapahit pada abad ke-14 bahkan lebih awal, tari ini berasal dari tari ritual yang dilakukan oleh gadis perawan untuk memuja Dewa-dewa Hindu seperti Shiwa, Brahma, dan Wishnu.
Di Bali, tarian telah menjadi bagian tak terpisahkan dari ritual suci Hindu dharma. Beberapa ahli percaya bahwa tari Bali berasal dari tradisi tari yang lebih tua dari Jawa. Relief dari candi di Jawa Timur dari abad ke-14 menampilkan mahkota dan hiasan kepala yang serupa dengan hiasan kepala yang digunakan di tari Bali kini. Hal ini menampilkan kesinambungan tradisi yang luar biasa yang tak terputus selama sedikitnya 600 tahun. Beberapa tari sakral dan suci hanya boleh dipergelarkan pada upacara keagamaan tertentu. Masing-masing tari Bali memiliki kegunaan tersendiri, mulai dari tari suci untuk ritual keagamaan yang hanya boleh ditarikan di dalam pura, tari yang menceritakan kisah dan legenda populer, hingga tari penyambutan dan penghormatan kepada tamu seperti tari pendet. Tari topeng juga sangat populer di Jawa dan Bali, umumnya mengambil kisah cerita Panji yang dapat dirunut berasal dari sejarah Kerajaan Kediri abad ke-12. Jenis tari topeng yang terkenal adalah tari topeng Cirebon dan topeng Bali.

Tari bercorak Islam

Sebagai agama yang datang kemudiam, Agama Islam mulai masuk ke kepulauan Nusantara ketika tarian asli dan tarian dharma masih populer. Seniman dan penari masih menggunakan gaya dari era sebelumnya, menganti kisah cerita yang lebih berpenafsiran Islam dan busana yang lebih tertutup sesuai ajaran Islam. Pergantian ini sangat jelas dalam Tari Persembahan dari Jambi. Penari masih dihiasi perhiasan emas yang rumit dan raya seperti pada masa Hindu-Buddha, tetapi pakaiannya lebih tertutup sesuai etika kesopanan berbusana dalam ajaran Islam.
Era baru ini membawa gaya baru dalam seni tari: Tari Zapin Melayu dan Tari Saman Aceh menerapkan gaya tari dan musik bernuansa Arabia dan Persia, digabungkan dengan gaya lokal menampilkan generasi baru tarian era Islam. Digunakan pula alat musik khas Arab dan Persia, seperti rebana, tambur, dan gendang yang menjadi alat musik utama dalam tarian bernuansa Islam, begitu pula senandung nyanyian pengiring tarian yang mengutip doa-doa Islami.

Pendukung

Tari keraton

Tari Golek Ayun-ayun, dari Keraton Yogyakarta
Tari Jaipongan, tari tradisi rakyat Sunda
Tarian di Indonesia mencerminkan sejarah panjang Indonesia. Beberapa keluarga bangsawan; berbagai istana dan keraton yang hingga kini masih bertahan di berbagai bagian Indonesia menjadi benteng pelindung dan pelestari budaya istana. Perbedaan paling jelas antara tarian istana dengan tarian rakyat tampak dalam tradisi tari Jawa. Strata masyarakat Jawa yang berlapis-lapis dan bertingkat tercermin dalam budayanya. Jika golongan bangsawan kelas atas lebih memperhatikan pada kehalusan, unsur spiritual, keluhuran, dan keadiluhungan; masyarakat kebanyakan lebih memperhatikan unsur hiburan dan sosial dari tarian. Sebagai akibatnya tarian istana lebih ketat dan memiliki seperangkat aturan dan disiplin yang dipertahankan dari generasi ke generasi, sementara tari rakyat lebih bebas, dan terbuka atas berbagai pengaruh.
Perlindungan kerajaan atas seni dan budaya istana umumnya digalakkan oleh pranata kerajaan sebagai penjaga dan pelindung tradisi mereka. Misalnya para Sultan dan Sunan dari Keraton Yogyakarta dan Keraton Surakarta terkenal sebagai pencipta berbagai tarian keraton lengkap dengan komposisi gamelan pengiring tarian tersebut. Tarian istana juga terdapat dalam tradisi istana Bali dan Melayu, yang bisanya—seperti di Jawa—juga menekankan pada kehalusan, keagungan dan gengsi. Tarian Istana Sumatra seperti bekas Kesultanan Aceh, Kesultanan Deli di Sumatera Utara, Kesultanan Melayu Riau, dan Kesultanan Palembang di Sumatera Selatan lebih dipengaruhi budaya Islam, sementara Jawa dan Bali lebih kental akan warisan budaya Hindu-Buddhanya.

Tari rakyat

Tarian Indonesia menunjukkan kompleksitas sosial dan pelapisan tingkatan sosial dari masyarakyatnya, yang juga menunjukkan kelas sosial dan derajat kehalusannya. Berdasarkan pelindung dan pendukungya, tari rakyat adalah tari yang dikembangkan dan didukung oleh rakyat kebanyakan, baik di pedesaan maupun di perkotaan. Dibandingkan dengan tari istana (keraton) yang dikembangkan dan dilindungi oleh pihak istana, tari rakyat Indonesia lebih dinamis, enerjik, dan relatif lebih bebas dari aturan yang ketat dan disiplin tertentu, meskipun demikian beberapa langgam gerakan atau sikap tubuh yang khas seringkali tetap dipertahankan. Tari rakyat lebih memperhatikan fungsi hiburan dan sosial pergaulannya daripada fungsi ritual.
Tari Ronggeng dan tari Jaipongan suku Sunda adalah contoh yang baik mengenai tradisi tari rakyat. Keduanya adalah tari pergaulan yang lebih bersifat hiburan. Seringkali tarian ini menampilkan gerakan yang dianggap kurang pantas jika ditinjau dari sudut pandang tari istana, akibatnya tari rakyat ini seringkali disalahartikan terlalu erotis atau terlalu kasar dalam standar istana. Meskipun demikian tarian ini tetap berkembang subur dalam tradisi rakyat Indonesia karena didukung oleh masyarakatnya. Beberapa tari rakyat tradisional telah dikembangkan menjadi tarian massal dengan gerakan sederhana yang tersusun rapi, seperti tari Poco-poco dari Minahasa Sulawesi Utara, dan tari Sajojo dari Papua.

Tradisi

Tari tradisional

Tari tradisional Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman bangsa Indonesia. Beberapa tradisi seni tari seperti; tarian Bali, tarian Jawa, tarian Sunda, tarian Minangkabau, tarian Palembang, tarian Melayu, tarian Aceh, dan masih banyak lagi adalah seni tari yang berkembang sejak dahulu kala, meskipun demikian tari ini tetap dikembangkan hingga kini. Beberapa tari mungkin telah berusia ratusan tahun, sementara beberapa tari berlanggam tradisional mungkin baru diciptakan kurang dari satu dekade yang lalu. Penciptaan tari dengan koreografi baru, tetapi masih di dalam kerangka disiplin tradisi tari tertentu masih dimungkinkan. Sebagai hasilnya, muncullah beberapa tari kreasi baru. Tari kreasi baru ini dapat merupakan penggalian kembali akar-akar budaya yang telah sirna, penafsiran baru, inspirasi atau eksplorasi seni baru atas seni tari tradisional.
Sekolah seni tertentu di Indonesia seperti Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) di Bandung, Institut Kesenian Jakarta (IKJ) di Jakarta, Institut Seni Indonesia (ISI) yang tersebar di Denpasar, Yogyakarta, dan Surakarta kesemuanya mendukung dan menggalakkan siswanya untuk mengeksplorasi dan mengembangkan seni tari tradisional di Indonesia. Beberapa festival tertentu seperti Festival Kesenian Bali dikenal sebagai ajang ternama bagi seniman tari Bali untuk menampilkan tari kreasi baru karya mereka.

Tari kontemporer

Tari modern pengiring pagelaran musik
Seni tari kontemporer Indonesia meminjam banyak pengaruh dari luar, seperti tari ballet dan tari modern barat. Pada tahun 1954, dua seniman dar Yogyakarta — Bagong Kusudiarjo dan Wisnuwardhana — merantau ke Amerika Serikat untuk belajar ballet dan tari modern dengan berbagai sanggar tari disana. Ketika kembali ke Indonesia pada tahun 1959 mereka membawa budaya berkesenian baru, yang pada akhirnya mengubah arah, wajah dan pergerakan dan koreografi baru, mereka memperkenalkan gagasan seni tari sebagai ekspresi pribadi sang seniman ke dalam seni tari Indonesia.[3] Gagasan seni tari sebagai media ekspresi pribadi seniman telah membangkitkan seni tari Indonesia, dari yang semula selalu berlatar tradisi menjadi ekspresi seni, melalui paparan sang seniman terhadap berbagai latar belakang seni dan budaya yang lebih luas dan kaya. Seni tari tradisional Indonesia juga banyak memengaruhi seni tari kontemporer di Indonesia, misalnya langgam tari Jawa berupa pose dan sikap tubuh serta keanggunan gerakan seringkali muncul dalam pagelaran seni tari kontemporer di Indonesia. Kolaborasi internasional juga dimungkinkan, misalnya kolaborasi seni tari Jepang Noh dengan seni tari teater tradisional Jawa dan Bali.
Tari modern Indonesia juga seringkali ditampilkan dalam dunia industri hiburan dan pertunjukan Indonesia, misalnya tarian pengiring nyanyian, pagelaran musik, atau panggung hiburan. Kini dengan derasnya pengaruh budaya pop dari luar negeri, terutama dari Amerika serikat, beberapa tari modern seperti tari jalanan (street dance) juga merebut perhatian kaum muda Indonesia.